Sehari semalam di Sukoharjo-Surakarta*
(Bagian II: Belajar dari IMM Surakarta)
(Bagian II: Belajar dari IMM Surakarta)
Sekitar pukul 18.45 WIB IMMawati Henis akhirnya datang ke Pondok Shobron untuk berangkat bareng ke tempat acara pelantikan PK IMM se-Surakarta yang diadakan di gedung Pasca Sarjana Lt. UMS (komplek kampus II). Namun sebelum berangkat kami bertiga (Cak Nanto, saya dan mbak henis ngobrol banyak hal. Sakingbanyak hal itu pembicaraan jadi kemana-mana, hingga saya akhirnya tahu (meski sebetulnya sudah) ada R*H*S*A terbesar di dpd yang terbongkar. Namanya juga RHS dan terbongkar berarti ada yang membuka (bicara), ada yang marah karena terbongkar dan tentunya ada yang senang karena jadi “tahu”. Gak sia-sia datang dan bermalam di Kabupaten Sukoharjo. He..he...
Jam menunjukkan sekitar 19.30 WIB, kami pun berangkat setelah IMMawati Vi2 (SekBid. Organisasi PC IMM Surakarta) datang menjemput mbak henis. Saya dan cak nanto naik motor menuju UMS. Kata mbak henis “tenang Khi, nanti disana ada pemutaran film Naga Bonar (jadi) 2, dan nanti banyak IMMawatinya, tenang aja”. “maksudnya...?” jawabkupura-pura gak pahamlah. Setelah tiba disana ternyata benar ramai banget banyak kader IMM Surakarta. Apalagi IMMawatinya banyak banget. Tapi sayang beribu sayang saya kurang bisa jelas melihat karena gak pakai kacamata soalnya lagi diperbaiki di kudus. Tapi meski begitu tak menghalangi adanya fans yang titip salam kepada saya (narsissss).
Acara dimulai seperti biasa sambutan-sambutan dari ketua panitia, ketua cabang, sampai ketua DPD dapat kesempatan. Dan tiba inti acara yaitu pelantikan PK IMM se-Surakarta (ada 9 PK IMM yang dilantik, kurang 2 yang tidak ikut) diawali dengan PK IMM Ki Bagus Hadi Kusumo UNS, PK IMM Geografi, PK IMM FKIP, PK IMM Arviros Tehnik, PK IMM Physiologi, PK IMM Moh. Hatta Ekonomi, PK IMM IKM dan lalu lupa (dll). Setelah SK dibacakan semua, IMMawan Joko (Ketua Umum PC IMM Surakarta) memimpin prosesi pelantikan dengan pembacaan ikrar, setelah itu para tamu undangan di beri kesempatan memberikan ucapan selamat. Tentu prosesi tidak habis sampai disitu, selanjutnya adalah serah terima jabatan antara pimpinan demisioner dengan pimpinan baru. Bisa dibayangkan berapa lamanya waktu yang dibutuhkan karena dilakukan satu persatu Pimpinan Komisariat dengan dibimbing pimpinan cabang.
Meski begitu banyak waktu yang dibutuhkan dan terlihat membosankan (bagi sebagian orang) tapi ada beberapa hal patut saya ajungi jempol kepada PC IMM Surakarta (khusunya bidang Organisasi) karena dengan adanya acara tersebut maka tentu tidak mudah artinya ada sebuah tatanan organisasi (sistem) yang sudah mantap, yang saya maksudkan disini adalah waktu periodesasi yang teratur dan tertib yang dilakukan Pimpinan Komisariat IMM se-Surakarta yang ini saya jarang temukan di IMM daerah lain karena tidak mudah dilakukan. Yang kedua adalah ketika prosesi serah terima jabatan, ini adalah momen wajib yang harus dilakukan pada saat pelantikan pimpinan baru karena bagian dari mekanisme dalam organisasi dan sebagai bukti de jure dan de fakto adanya pengalihan kekuasaan dan kebijakkan dalam organisasi tersebut. Pada saat melihat serah terima jabatan saya sangat bangga dan terkesan dengan para pimpinan (baru dan lama) bahwa saat itu ada sebuah keterikatan batin yang kental dan menjadi satu perasaan, pimpinan lama dengan keikhalasannya dan do’a retunya memberi semangat kepada pimpinan baru dan sebaliknya pimpinan baru (menjawab) dengan tekad akan memperbaiki dan memajukan ikatan inidengan sebuah semangat yang ikhlas pula. Luar biasa !.
Akhirnya acara yang kami tunggu pun tiba yaitu pemutaran film Naga Bonar (jadi) 2, baru pertama nonton film jadi sangat antusias sekali meski teman sudah pernah cerita film ini dan nonton ulasan film ini di beberapa acara stasiun televisi. Yang saya simpulkan bagus dan cocok di putar dan dibedah saat bulan agustus (yang menjadi bulan kemerdekaan bangsa kita). Seperti halnya teman-teman IMM Surakarta ini. Banyak pelajaran moral, nasionalis dan kebangsaan yang bisa kita ambil dan kita contoh. Tapi sayangnya saya tidak bisa nonton sampai selesai dan harus pamit duluan karena beberapa hal. Untuk para pembedah (pembicara) maaf ya!
Pulang ke Pondok Shobron sekitar jam 23.30 WIB sampai sana yang terkapar karena ngantuk (meski sebenarnya banyak lelahnya daripada ngantuknya). Pagi hari sekitar jam 08.00 WIB saya diantar cak ke jalan raya untuk nunggu bus Solo-SMG, ternyata dapat bus ekonomi (gimana lagi gak enak hati sama cak), meski sebenarnya juga senang karena cuma bayar 10 ribu lebih murah daripada waktu berangkat yang harus bayar dua kali lipat. Setelah didalam bus saya merenung sangat menyenangkan sekali (ternyata) berkunjung di Surakarta, ada perasaan untuk (harus) kembali datang kesini, kangen akan suasana kotanya dan (tentu) dengan IMM-nya. Semoga suatu saat bisa kembali kesana.
Dan taukah anda? Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) adalah nama sebuah kotadi Provinsi Jawa Tengah. Di Indonesia, Surakarta merupakan peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong Bengawan Solo ini dulu juga tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta di masa awal kemerdekaan. Posisi ini sekarang dihapuskan dan menjadi "daerah pembantu gubernur". Kota Surakarta memiliki semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Selain itu Solo juga memiliki slogan pariwisata Solo the Spirit of Java yang diharapkan bisa membangun pandangan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Mempunyai motto: Mulat sarira angrasa wani atau Introspeksi diri, merasa berani, dengan luas wilayah 44,03 km² 2005 kepadatan 12.998,97/km², terdiri dari 5 kecamatan (51 kelurahan), Walikota Joko_Widodo Wakil Walikota F.X. Hadi Rudyatmo Kode telepon 0271 Secara administratif Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur, Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan, dan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar di sebelah barat.
* Akhirudin Subkhi (SekBid. Organisasi DPD IMM Jawa Tengah)
Jam menunjukkan sekitar 19.30 WIB, kami pun berangkat setelah IMMawati Vi2 (SekBid. Organisasi PC IMM Surakarta) datang menjemput mbak henis. Saya dan cak nanto naik motor menuju UMS. Kata mbak henis “tenang Khi, nanti disana ada pemutaran film Naga Bonar (jadi) 2, dan nanti banyak IMMawatinya, tenang aja”. “maksudnya...?” jawabku
Acara dimulai seperti biasa sambutan-sambutan dari ketua panitia, ketua cabang, sampai ketua DPD dapat kesempatan. Dan tiba inti acara yaitu pelantikan PK IMM se-Surakarta (ada 9 PK IMM yang dilantik, kurang 2 yang tidak ikut) diawali dengan PK IMM Ki Bagus Hadi Kusumo UNS, PK IMM Geografi, PK IMM FKIP, PK IMM Arviros Tehnik, PK IMM Physiologi, PK IMM Moh. Hatta Ekonomi, PK IMM IKM dan lalu lupa (dll). Setelah SK dibacakan semua, IMMawan Joko (Ketua Umum PC IMM Surakarta) memimpin prosesi pelantikan dengan pembacaan ikrar, setelah itu para tamu undangan di beri kesempatan memberikan ucapan selamat. Tentu prosesi tidak habis sampai disitu, selanjutnya adalah serah terima jabatan antara pimpinan demisioner dengan pimpinan baru. Bisa dibayangkan berapa lamanya waktu yang dibutuhkan karena dilakukan satu persatu Pimpinan Komisariat dengan dibimbing pimpinan cabang.
Meski begitu banyak waktu yang dibutuhkan dan terlihat membosankan (bagi sebagian orang) tapi ada beberapa hal patut saya ajungi jempol kepada PC IMM Surakarta (khusunya bidang Organisasi) karena dengan adanya acara tersebut maka tentu tidak mudah artinya ada sebuah tatanan organisasi (sistem) yang sudah mantap, yang saya maksudkan disini adalah waktu periodesasi yang teratur dan tertib yang dilakukan Pimpinan Komisariat IMM se-Surakarta yang ini saya jarang temukan di IMM daerah lain karena tidak mudah dilakukan. Yang kedua adalah ketika prosesi serah terima jabatan, ini adalah momen wajib yang harus dilakukan pada saat pelantikan pimpinan baru karena bagian dari mekanisme dalam organisasi dan sebagai bukti de jure dan de fakto adanya pengalihan kekuasaan dan kebijakkan dalam organisasi tersebut. Pada saat melihat serah terima jabatan saya sangat bangga dan terkesan dengan para pimpinan (baru dan lama) bahwa saat itu ada sebuah keterikatan batin yang kental dan menjadi satu perasaan, pimpinan lama dengan keikhalasannya dan do’a retunya memberi semangat kepada pimpinan baru dan sebaliknya pimpinan baru (menjawab) dengan tekad akan memperbaiki dan memajukan ikatan inidengan sebuah semangat yang ikhlas pula. Luar biasa !.
Akhirnya acara yang kami tunggu pun tiba yaitu pemutaran film Naga Bonar (jadi) 2, baru pertama nonton film jadi sangat antusias sekali meski teman sudah pernah cerita film ini dan nonton ulasan film ini di beberapa acara stasiun televisi. Yang saya simpulkan bagus dan cocok di putar dan dibedah saat bulan agustus (yang menjadi bulan kemerdekaan bangsa kita). Seperti halnya teman-teman IMM Surakarta ini. Banyak pelajaran moral, nasionalis dan kebangsaan yang bisa kita ambil dan kita contoh. Tapi sayangnya saya tidak bisa nonton sampai selesai dan harus pamit duluan karena beberapa hal. Untuk para pembedah (pembicara) maaf ya!
Pulang ke Pondok Shobron sekitar jam 23.30 WIB sampai sana yang terkapar karena ngantuk (meski sebenarnya banyak lelahnya daripada ngantuknya). Pagi hari sekitar jam 08.00 WIB saya diantar cak ke jalan raya untuk nunggu bus Solo-SMG, ternyata dapat bus ekonomi (gimana lagi gak enak hati sama cak), meski sebenarnya juga senang karena cuma bayar 10 ribu lebih murah daripada waktu berangkat yang harus bayar dua kali lipat. Setelah didalam bus saya merenung sangat menyenangkan sekali (ternyata) berkunjung di Surakarta, ada perasaan untuk (harus) kembali datang kesini, kangen akan suasana kotanya dan (tentu) dengan IMM-nya. Semoga suatu saat bisa kembali kesana.
Dan taukah anda? Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) adalah nama sebuah kotadi Provinsi Jawa Tengah. Di Indonesia, Surakarta merupakan peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong Bengawan Solo ini dulu juga tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta di masa awal kemerdekaan. Posisi ini sekarang dihapuskan dan menjadi "daerah pembantu gubernur". Kota Surakarta memiliki semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Selain itu Solo juga memiliki slogan pariwisata Solo the Spirit of Java yang diharapkan bisa membangun pandangan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Mempunyai motto: Mulat sarira angrasa wani atau Introspeksi diri, merasa berani, dengan luas wilayah 44,03 km² 2005 kepadatan 12.998,97/km², terdiri dari 5 kecamatan (51 kelurahan), Walikota Joko_Widodo Wakil Walikota F.X. Hadi Rudyatmo Kode telepon 0271 Secara administratif Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur, Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan, dan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar di sebelah barat.
* Akhirudin Subkhi (SekBid. Organisasi DPD IMM Jawa Tengah)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home