Catatanku...

22 August 2007

Nu Mero Uno!

MILAN JUARA

LUIGI BERLUSCONI







Baca selanjutnya...

18 August 2007


Sehari semalam di Sukoharjo-Surakarta*
(Bagian II: Belajar dari IMM Surakarta)


Sekitar pukul 18.45 WIB IMMawati Henis akhirnya datang ke Pondok Shobron untuk berangkat bareng ke tempat acara pelantikan PK IMM se-Surakarta yang diadakan di gedung Pasca Sarjana Lt. UMS (komplek kampus II). Namun sebelum berangkat kami bertiga (Cak Nanto, saya dan mbak henis ngobrol banyak hal. Sakingbanyak hal itu pembicaraan jadi kemana-mana, hingga saya akhirnya tahu (meski sebetulnya sudah) ada R*H*S*A terbesar di dpd yang terbongkar. Namanya juga RHS dan terbongkar berarti ada yang membuka (bicara), ada yang marah karena terbongkar dan tentunya ada yang senang karena jadi “tahu”. Gak sia-sia datang dan bermalam di Kabupaten Sukoharjo. He..he...

Jam menunjukkan sekitar 19.30 WIB, kami pun berangkat setelah IMMawati Vi2 (SekBid. Organisasi PC IMM Surakarta) datang menjemput mbak henis. Saya dan cak nanto naik motor menuju UMS. Kata mbak henis “tenang Khi, nanti disana ada pemutaran film Naga Bonar (jadi) 2, dan nanti banyak IMMawatinya, tenang aja”. “maksudnya...?” jawabku pura-pura gak pahamlah. Setelah tiba disana ternyata benar ramai banget banyak kader IMM Surakarta. Apalagi IMMawatinya banyak banget. Tapi sayang beribu sayang saya kurang bisa jelas melihat karena gak pakai kacamata soalnya lagi diperbaiki di kudus. Tapi meski begitu tak menghalangi adanya fans yang titip salam kepada saya (narsissss).

Acara dimulai seperti biasa sambutan-sambutan dari ketua panitia, ketua cabang, sampai ketua DPD dapat kesempatan. Dan tiba inti acara yaitu pelantikan PK IMM se-Surakarta (ada 9 PK IMM yang dilantik, kurang 2 yang tidak ikut) diawali dengan PK IMM Ki Bagus Hadi Kusumo UNS, PK IMM Geografi, PK IMM FKIP, PK IMM Arviros Tehnik, PK IMM Physiologi, PK IMM Moh. Hatta Ekonomi, PK IMM IKM dan lalu lupa (dll). Setelah SK dibacakan semua, IMMawan Joko (Ketua Umum PC IMM Surakarta) memimpin prosesi pelantikan dengan pembacaan ikrar, setelah itu para tamu undangan di beri kesempatan memberikan ucapan selamat. Tentu prosesi tidak habis sampai disitu, selanjutnya adalah serah terima jabatan antara pimpinan demisioner dengan pimpinan baru. Bisa dibayangkan berapa lamanya waktu yang dibutuhkan karena dilakukan satu persatu Pimpinan Komisariat dengan dibimbing pimpinan cabang.

Meski begitu banyak waktu yang dibutuhkan dan terlihat membosankan (bagi sebagian orang) tapi ada beberapa hal patut saya ajungi jempol kepada PC IMM Surakarta (khusunya bidang Organisasi) karena dengan adanya acara tersebut maka tentu tidak mudah artinya ada sebuah tatanan organisasi (sistem) yang sudah mantap, yang saya maksudkan disini adalah waktu periodesasi yang teratur dan tertib yang dilakukan Pimpinan Komisariat IMM se-Surakarta yang ini saya jarang temukan di IMM daerah lain karena tidak mudah dilakukan. Yang kedua adalah ketika prosesi serah terima jabatan, ini adalah momen wajib yang harus dilakukan pada saat pelantikan pimpinan baru karena bagian dari mekanisme dalam organisasi dan sebagai bukti de jure dan de fakto adanya pengalihan kekuasaan dan kebijakkan dalam organisasi tersebut. Pada saat melihat serah terima jabatan saya sangat bangga dan terkesan dengan para pimpinan (baru dan lama) bahwa saat itu ada sebuah keterikatan batin yang kental dan menjadi satu perasaan, pimpinan lama dengan keikhalasannya dan do’a retunya memberi semangat kepada pimpinan baru dan sebaliknya pimpinan baru (menjawab) dengan tekad akan memperbaiki dan memajukan ikatan inidengan sebuah semangat yang ikhlas pula. Luar biasa !.

Akhirnya acara yang kami tunggu pun tiba yaitu pemutaran film Naga Bonar (jadi) 2, baru pertama nonton film jadi sangat antusias sekali meski teman sudah pernah cerita film ini dan nonton ulasan film ini di beberapa acara stasiun televisi. Yang saya simpulkan bagus dan cocok di putar dan dibedah saat bulan agustus (yang menjadi bulan kemerdekaan bangsa kita). Seperti halnya teman-teman IMM Surakarta ini. Banyak pelajaran moral, nasionalis dan kebangsaan yang bisa kita ambil dan kita contoh. Tapi sayangnya saya tidak bisa nonton sampai selesai dan harus pamit duluan karena beberapa hal. Untuk para pembedah (pembicara) maaf ya!

Pulang ke Pondok Shobron sekitar jam 23.30 WIB sampai sana yang terkapar karena ngantuk (meski sebenarnya banyak lelahnya daripada ngantuknya). Pagi hari sekitar jam 08.00 WIB saya diantar cak ke jalan raya untuk nunggu bus Solo-SMG, ternyata dapat bus ekonomi (gimana lagi gak enak hati sama cak), meski sebenarnya juga senang karena cuma bayar 10 ribu lebih murah daripada waktu berangkat yang harus bayar dua kali lipat. Setelah didalam bus saya merenung sangat menyenangkan sekali (ternyata) berkunjung di Surakarta, ada perasaan untuk (harus) kembali datang kesini, kangen akan suasana kotanya dan (tentu) dengan IMM-nya. Semoga suatu saat bisa kembali kesana.

Dan taukah anda? Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) adalah nama sebuah kotadi Provinsi Jawa Tengah. Di Indonesia, Surakarta merupakan peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong Bengawan Solo ini dulu juga tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta di masa awal kemerdekaan. Posisi ini sekarang dihapuskan dan menjadi "daerah pembantu gubernur". Kota Surakarta memiliki semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Selain itu Solo juga memiliki slogan pariwisata Solo the Spirit of Java yang diharapkan bisa membangun pandangan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Mempunyai motto: Mulat sarira angrasa wani atau Introspeksi diri, merasa berani, dengan luas wilayah 44,03 km² 2005 kepadatan 12.998,97/km², terdiri dari 5 kecamatan (51 kelurahan), Walikota Joko_Widodo Wakil Walikota F.X. Hadi Rudyatmo Kode telepon 0271 Secara administratif Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur, Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan, dan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar di sebelah barat.

* Akhirudin Subkhi (SekBid. Organisasi DPD IMM Jawa Tengah)

Baca selanjutnya...


Sehari semalam di Sukoharjo-Surakarta*
(Bagian I: Pelantikan IMM Sukoharjo)

Sekaran . Hari selasa (7/8) lalu saya bertolak menuju Sukoharjo. Meski tak terlalu mendadak tapi karena saya dari kudus (hari senin) terpaksa persiapan cukup ribet. Bukan karena apa-apa karena di kudus hari Ahad (5/8) ada acara pernikahan mas Prapto (alumni IMM Hamka Semarang), jadi harus datang lagian juga saya sebagai penunjuk arah tempat acara bagi teman-teman (alumni IMM Hamka Semarang (Miftakhudin, Kosim, Kurniawan, Iqbal, Wawan). Disana tak pelak lagi menjadi nostalgia waktu ber-IMM bersama karena kami datang bersamaan dengan mas Agung (alumni IMM juga: pernah jadi KetUm lho...), dan semakin gayeng dan berlama-lamaan ngobrol karena juga istri mas prapto ini anak IMM juga (alumni IMM Hamka Semarang namanya mbak anis (seangkatanlah..) dan istri mas agung juga anak IMM (tapi UMS). Wah menyenangkan rasanya bisa kumpul lagi, meski terasa sebentar tapi ini sangat perlu dan penting mengenalkan alumni (kakanda-kanda) kepada kader-kader pimpinan yang baru, semoga tambah semangat di IMM. Kalian tak sendiri! Tapi melihat alumni jangan berpikir macam-macam dulu ya!

Singkat dan lanjut cerita, Hari senin (6/8) saya balik ke Semarang karena harus mempersiapkan surat pengantar SK (surat keputusan) untuk PC IMM Sukoharjo. Tapi sampai malam akhirnya baru bisa di print karena ada kendala untuk posisi sekretaris bidang hikmah masih kosong, meski akhirnya lengkap. Dan jadi di print. Namum begitu saya juga harus bawa SK untuk PC IMM Surakarta karena ada kesalahan non teknis dalam SK-nya beberapa hari lalu.

Waktu menunjukkan sekitar pukul 08.00 WIB saya pun siap-siap karena mengingat acara di PDM Sukoharjo dimulai pukul 13.00 WIB dan letak PDM yang sangat jauh (hasil hunting informasi dari berbagai sumber). Seperti biasa saya turun menuju PDM kota Semarang untuk menitipkan motor dan jalan keluar menuju peterongan cari bus SMG-Solo. Dari pada bosan dan molor (tidur) saya pun SMS immawati doni untuk memastikan apa dia datang di pelantikan PC IMM Sukoharjo, tapi sayangnya IMMawati doni berada di Madiun ada urusan keluarga. Ya....sayang sekali pada hal saya mau nebeng ke acara karena belum tahu tempatnya. Lagian juga saya mau minta cerita dari TANWIR IMM di pare-pare Sulawesi Selatan dan yang tak kalah penting oleh-oleh (he...he...meski kayaknya gak ada ).

Diperjalanan saya merasa heran karena ketika di Boyolali lewat jalan yang tidak biasanya, ternyata benar (setelah baca koran di Pondok Shabran) ada insiden kecelakaan yang mengharuskan bus dan truk lewat jalan lain. Sampai UMS saya SMS Sukoharjo, tak beberapa lama pun saya dijemput. Ternyata yang jemput KetUm Sukoharjo (IMMawan Zainal) langsung. Diperjalanan menikmati benar perjalanan sampai-sampai hati ini deg-degan dan tak karuan karena hampir kecelakaan sampai 2 (dua) kali. Entahlah siapa yang salah. Dalam hatiku baru pertama ke Sukoharjo kok kayak gini. Huh....

Karena lagi pertama tentu menarik sekali untuk mengamati Kabupaten Sukoharjo ini. Sekedar informasi bahwa Kabupaten Sukoharjo Bahasa Jawa (Sukaharja), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Sukoharjo, sekitar 10 km sebelah selatan Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surakarta di utara, Kabupaten Karanganyar di timur, Kabupaten Wonogiri dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Klaten di barat. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Sukoharjo. Dengan luas 466,66 km² Jumlah penduduk 810.000 (2003). Kepadatan 1.736 jiwa/km². Dasar hukum UU No. 13/1950. Kabupaten Sukoharjo terdiri atas 12 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan mempunyai motto : Maju Aman Konstitusional Mantap Unggul Rapi. Dan sekarang dipimpin oleh Bupati Bambang Riyanto mempunyai kode area telpon 0271. Kabupaten ini “dibelah” menjadi dua bagian oleh sungai Bengawan Solo. Bagian utara pada umumnya merupakan dataran rendah dan bergelombang, sedang bagian selatan dataran tinggi dan pegunungan. Sebagian daerah di perbatasan merupakan daerah perkembangan Kota Surakarta, diantaranya di kawasan Grogol dan Kartosuro. Kartosuro merupakan persimpangan jalur Solo-Yogyakarta dengan Solo-Semarang. Kabupaten Sukoharjo dilintasi jalur kereta api Solo-Wonogiri, yang dioperasikan kembali pada tahun 2004 setelah selama puluhan tahun tidak difungsikan. Jalur kereta api ini merupakan salah satu yang paling "berbahaya" di Indonesia, karena melintas di tepi jalan raya tanpa adanya pembatas. Untuk beberapa tahun terakhir hampir tidak ada kereta penumpang yang melintas, sesekali hanya berupa kereta barang.

Dan yang paling mengesankan adalah ketika saya dijalan melihat begitu luasnya area persawahan, tak salah jika Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah ini. Dan kepadatan penduduk untuk kab. Sukoharjo ini sangat jauh dari Kota Surakarta bandingkan saja hampir 10 kali lipatnya lebih banyak Kota Surakarta..

Akhirnya setelah perjalanan yang lumayan jauh hampir satu jam kami sampai di PDM Sukoharjo. Setelah sholat dzuhur, acara dimulai. Para tamu undangan sudah pada datang bapak PDM Sukoharjo, perwakilan ortom (Tapak Suci, Pemuda Muhammadiyah, Aisyiyah) dan tentunya seluruh kader IMM Sukoharjo. Acara akhirnya selesai sekitar jam 15.00 WIB, kami pun bertolak ke Surakarta tepatnya menuju Pondok Shobron untuk istirahat. Dan nanti malam datang ke acara pelantikan PK IMM se-Surakarta karena udah di undang arif (KaBid. Oganisasi IMM Surakarta. Sekalian silaturahim, mengenal dan bertemu kader-kader Surakarta, apalagi dah lama tak mengenal pimpinan IMM Ki Bagus Hadi Kusuma UNS. Sebenarnya mau mampir ke kostnya kang Fikri tapi kayaknya lagi sibuk banget, apalagi kata Wahid (KaBid. Kader IMM Surakarta) kang fikri lagi nyiapkan acara untuk arifin ilham (kayaknya), mungkin belum jodohnya untuk main kali.

* Akhirudin Subkhi (SekBid. Organisasi DPD IMM Jawa Tengah)


Baca selanjutnya...