Catatanku...

24 July 2007


Untukmu Kaum Muda
oleh Akhirudin Subkhi





Tegak
Berkipar
Berjaya
....................
Rapuh
Tumbang
dan Tersungkur

katanya engkau anak bangsa
kok seperti anak angsa

katanya penerus tapuk pimpinan
kok malah berperilaku seperti preman

katanya agen muda perubahan
kok malah tua beruban

katanya punya prospek
kok malah selalu kejar proyek

katanya penerus negeri ini
kok kayak gini

katanya corong keadilan
kok malah jadi corong kebiadapan

katanya suka dinamis
kok malah jadi oportunis

katanya anti suap
kok sekedar cuma cuap-cuap

katanya penegak kebenaran
kok malah hanya jadi penegak pembenaran

Katanya selalu menjunjung idealis
Kok malah takut di iris dan selalu realistis



sekarang begitukah engkau
wahai pejuang muda
harapan bangsa
jika ya kau harus malu!



Baca selanjutnya...


Perjuangankah ?*
(catatan: perjalanan Surakarta)



Sekaran. Pagi ini mencoba ingin sedikit menulis dan berbagi tentang yang aku alami. Entah kenapa mau aku kerjakan, menulis ini yang kadang bagi orang lain tak berguna, tak manfaat, emang untuk apa bahkan sampai steorotip kayak anak perempuan aja yang rajin menulis “buku diary”. Rasa capek dibadan masih menghinggapi yang ini menyebabkan malas melakukan apa pun.
Kamis (19/7) saya menuju ke Surakarta atau katakanlah lebih di kenal Solo. Eh,gak tahu ding lebih terkenal yang mana. Bisa dan harus kesana itu semua bermula dari hari ahad (15/7) aku diminta bantuan IMMawan rosyid S.Pd (SekUm) untuk mengambil fax. dari PC IMM Surakarta yang isinya permohonan pembuatan SK. Karena posisi SekUm yang berada di Yogyakarta. Maka mau tidak mau aku harus ambil dan buatkan. Mencari arsip fax. itu awalnya lumyan kelimpungan karena hari selasa sekretariat pindah ke Lt. III dari Lt. I. Banyak file arsip yang masih bercampur dengan PW IRM. Tapi akhirnya hari rabu (18/7) dapat juga dan bisa aku ketik malam harinya karena kamis pagi harus ke Surakarta, acara dimulai jam 9 di Balai Muhammadiyah Surakarta (Jl. Teuku Umar No. 5). Klau gak salah....

Karena berangkat sendiri dan baru pertama kali maka harus ngumpulkan informasi-informasi penting guna kelancaran dalam bertugas (cieehhh...). tau donk maksudnya! Malam kamis sejak sore itu sibuk kontak SMS teman-teman semua, tak hanya satu dua orang tapi lebih! Gimana tidak, berangkat sendiri, baru paertama kali, tidak tahu tempatnya dan “ogo rampe”nya. Kan gak lucu acara jam 9 di nanti banyak orang, eee...malah yang dinanti gak muncul-muncul hanya karena ke sasar putar-putar surakarta. Akhirnya informasi pun terhimpun sampai pagi hari.

Jam menunjukkan pukul 04.30 WIB aku terbangun dan membenarkan SK yang akanku bawa karena ada beberapa yang salah, sekalian memastikan saja. Ternyata utak-utik sebentar waktu sudah menunjukkan pukul 05.15 WIB, jadi harus bergegas. Karena bergegas dan kejar jam bus maka pagi itu aku tak mandi, meski tetap sikat gigi dan cuci muka, biar segar. Tak berapa lama jabut dari kost menuju PD Muhammadiyah Kota Semarang untuk menitipkan motor. Dari situ aku jalan keluar di perempatan peterongan, menunggu di Sri Ratu beberapa saat akhirnya bus jurusan Semarang-Solo lewat, tak berpikir panjang aku pun naik. Ternyata AC. Pertama sich waduh tapi akhirnya asyik juga. Nyaman dan adem. He....he....

Iseng-iseng SMS IMMawati doni mengakarkan bahwa aku dah di bus dan sekalian tanya harus bayar berapa. Yang tak kalah penting juga kita janjian di UMS karena aku tak tau Balai Muhammadiyah Surakarta. Seperti biasa karena naik bus dan di perjalanan membosankan ditambah tadi malam tidur agak lembur jadi “terpaksa” tidur aja! Diperjalanan dapat SMS dari IMMawan Fany (Ketua bid. organisasi) yang isinya menanyakan posisi dimana dan siapa yang dapat mandat untuk melantik PC IMM Surakarta dan lagian dia dah dihubungi tmn2 disana.

Akirnya setelah menempuh 3 jam perjalanan aku pun sampai di UMS, ketemu IMMawati doni didepan masjid Kampus. Ternyata aku pun dapat SMS dari IMMawati henis untuk segera datang dah ditunggu teman-teman! Maklum melihat jam di Nokia 3310-ku menunjukkan 10.30 WIB, harus cepat nich pikirku dalam hati. Kata IMMawati doni , bus kesana jedanya lama dan busnya sering ngetem. Ternyata terbukti! Lumayan lama menunggu dapat bus jurusan ke tempat kegiatan Jl. Tengku Umar, kata IMMawati doni nanti turun di pojok (lupa bener apa yach...) dari situ jalan beberapa meter.

Sampai disana kesan pertama yang melintas di benakku ini komplek Balai Muhammadiyah apa kompleks sekolah luas banget. Ternyata acara di Lt. IV, sampai diatas acara dah mulai, bapak PDM Surakarta sedang memberikan tausiyah. dan IMMawan Hamdan udah duduk didepan berarti siap nelantik. Dan tiba saatnya pelantikan. Ternyata ada berubahan meski hanya perubahan salah tulis nama pimpinan. Tak mengurangi esensi dan proses pelantikan. Setelah aku baca surat pengantar SK dan SK pimpinan, maka giliran hamdan yang memimpin upacara melantik atau tepatnya prosesi janji/ikrar pimpinan. Setelah tiu selesai! Semua tamu undangan yang dihadiri Pimpinan Komisariat se-UMS, PK IMM “Ki Bagus Hadikusumo” UNS dan tak ketinggalan PK IMM STAIN. Selamat buat PC IMM Surakarta periode 2007-2008 semoga bisa amanah dan mengibarkan panji-panji Ikatan ditengah-tengah dunia pergerakan mahasiswa Surakarta khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

Dan setelah itu dilanjutkan dengan acara seminar tentang pendidikan. Dengan pembicara Prof. Sholeh (UNS) dan Kakanda Mu’thi M. Ed (IAIN). Setelah itu saya dapat kasempatan ngobrol bersama dengan pembicara. Kakanda Mu’thi M. Ed berpesan untuk IMM bahwa gerakan IMM harus diubah lebih berani, sekarang ini politik gerakan mahasiswa itu berubah, mendesak kebijakkan pemerintah itu harus bersuara lantang, turun kejalan menekan pemegang kebijakkan dengan dibarengi menekan dari dalam artinya melibatkan juga Muhammadiyah dan para anggota dewan. Dan tentu masih banyak hal yang diobrolkan dan sangat bermanfaat. Karena saya ikut menemani para pembicara, jadi dapat “sesuatu” namanya juga rejeki. Jadi kasihan ama doni pada hal udah janjian mau makan bareng dikampus. (Maaf, Don!..)

Saat disana juga kebetulan ada teman-teman dari PC IMM Djasman Al Kindhi (UAD) yang lagi silaturahim dan juga ada teman-teman UMSyang lagi “godhok” partai untuk pemira BEM Universitas. Semoga sukses dech!
Akhirnya saya dan IMMawati doni pamit meninggalkan Balai Muhammadiyah Surakarta sekitar jam 14.00 WIB, naik angkutan kota menuju halte bus yang berada di depan UMS untuk nantinya naik bus jurusan Solo-Semarang. Menunggu di halte cukup lama sampai sudah masuk waktu ashar, akhirnya dapat naik bus Semarang-Solo patas. Bukannya apa-apa, memang cuaca hari itu lagi panas jadi terpaksa dan nyaman klau naik AC, meski bayarnya juga lumayan (berat) 20 ribu.

Sampai Semarang sekitar pukul 17.53 WIB, turun di Sukun pindah naik angkutan jurusan Banyumanik-Johar dengan ongkos 3 ribuan, ternyata meski udah masuk waktu mahgrib sopirnya pun tak peduli masih saja ngetem lama sampai-sampai sampai PD Muhammadiyah Kota Semarang sudah jam 18.35 WIB. Setelah sholat dan ngobrol bentar akhirnya pindah ke PW Muhammadiyah, ternyata disana ada IMMawan zaman dan pak ketua (cak Nanto) yang habis rapat dengan PW Muhammadiyah. Sempat diajak ngobrol bentar dengan cak Nanto tentang kondisi IMM Jawa Tengah. Sampai lumyan malam akhirnya aku pamit karena lelah sekali.

Dengan segera aku meluncur ke Gunungpati menuju kost baruku yang ingin rasanya tidur lelap menikmati kasur baruku. Bagaimana tidak aku berangkat dari kost ketika teman-teman kost masih pada molor dan aku pulang saat (ternyata) teman-teman kost udah pada molor juga. Huh....ternyata kayak orang kerja yang kejar setoran, kayak besuk sudah mau kiamat aja dalam benakku. Pada hal klau mau simpel terkadang juga bingung ngapain ini aku lakukan, ke Surakarta hanya membawa dan membacakan SK DPD IMM Jawa Tengah dihadapan PC IMM Surakarta . Cuma itu!

Tapi yang sekedar hanya itu tadi harus di tebus dengan materi yang tidak sedikit, waktu yang tak sebentar, tenaga yang terkuras bahkan sampai rasa ikhlas yang masih diuji untuk mendapat pahala dari Sang Kholik. Wallahualam.

Dan sampai kost pun teringat waktu saya dan IMMawati doni diskusi tentang hal ini. Mungkin rasa yang saya alami ini juga dirasakan oleh teman-teman di DPD IMM Jawa Tengah berulang kali ketika harus berangkat rapat pimpinan ke Semarang dan terkadang rapat di tidak begitu menghasilkan atau kata orang jawa “gur ngono thok!.” Juga apa ini yang dalam bahsa politik disebut “ongkos politik” tapi saya kira terlalu berlebih, lebih cocok dengan sebutan “ongkos perjuangan”. Dengan begitu maka semoga ada balasan dari Sang Rabb ketika dilandasi oleh keikhlasan, sehingga perjuangan ini tidak si-sia. Amin. Tentunya Abadi Perjuangan dan Perjuangan Abadi!

* Akhirudin Subkhi (SekBid. Organisasi DPD IMM Jawa Tengah 06-08)


Baca selanjutnya...


KNPI harus belajar dari Sejarah*



Beberapa waktu lalu Ketua Umum KNPI mendirikan partai politik baru, tentu ini langsung menyulut pro dan kontra. Bagaimana tidak KNPI adalah organisasi atau wadah kaum muda pergerakan di Indonesia baik organisasi kemasyarakatan, politik, sampai organisasi kekaryaan. KNPI pada masa lalu dibentuk pemerintah (orde baru) untuk sebagai pemersatu.dan menghimpun organisasi-organisasi kepemudaan di seluruh Indonesia. Dengan kata lain KNPI adalah organisasi kepemudaan milik pemerintah. Ini bisa kita lihat mulai dari seperti dana organisasi sampai tempat sekretariat, KNPI di fasilitasi pemerintah setempat, baik dimanapun berada dar pusat hingga kecamatan.
Karena mewadahi seluruh organisasi kepemudaan di Indonesia. Maka logis ketika di KNPI banyak kepentingan baik itu individu, organisasi, golongan bahkan sampai politik. Adanya anggapan KNPI sebagai “batu loncatan” untuk berkarier politik bisa kita ketahui karena baik alumni dan atau yang masih aktif sebagai pengurus KNPI pun banyak yang duduk di lesgislatif, eksekutif, masuk stuktur pengurus partai politik sampai menjadi pengurus organisasi “sayap” partai politik.
Meski begitu seharusnya KNPI bisa menetralisir kepentingan-kepentingan yang ada, alangkah bagus malah ketika menghimpun potensi-potensi kaum muda tersebut menjadi satu untuk kepentingan bangsa dan negara. Ikut memperbaiki kondisi bangsa yang sedang carut marut ini. Memberikan masukan, kritik yang kontruktif, sebagai kekuatan penyeimbang (power balance) pemerintah sebagai pengambil kebijakkan, mengambil peran aktif bukan parsipator. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Digunakan sebagai kendaran untuk menuju dan mewujudkan kepentingan-kepentingan pragmatis.
Wajar mungkin ketika ada selentingan bahwa KNPI sudah tidak efektif dan bisa melakukan peran-peran yang seharusnya dilakukan, maka alangkah baik di bubarkan saja. Delematiskah posisi KNPI yang notabennya wadah kaum muda Indonesia ini? Apakah memang KNPI sudah tidak bisa independen?
Bukankah dalam sejarah bangsa kita peran kaum muda mempunyai peranan penting dan itu bisa jadikan contoh bagi KNPI. Dimulai dari sebelum Indonesia merdeka, adanya Budi Utomo sebagai wadah satu-satunya kaum (inteletual) muda bangsa waktu itu, Budi Utomo mempunyai tujuan membebaskan negeri ini dari kaum kolonial sehingga Indonesia bisa medeka dan mempunyai derajat yang sama dengan bangsa yang lain. Adanya satu pemahaman dan komitmen para kaum muda dari jong java, jong celebes, jong borneo, bond ambon dan lain-lain guna memantapkan hati dan jiwa pada tahun 1928 hanya untuk Indonesia raya tercinta, yang melahirkan iklar sumpah pemuda. Itu semua bisa diwujudkan hanya dengan adanya komitmen bersama kaum muda dan meminimalisir egoisme tiap individu dan kelompok yang hanya bersifat jangka pendek dan cenderung pragmatis. Dan yang tak kalah penting adalah lebih menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas segalanya.
Mungkinkah kaum muda sekarang memang sangat sulit untuk meneruskan dan meniru jiwa nasionalis dan kebangsaan seperti yang dimiliki para pendahulunya, dengan kondisi seperti sekarang ini. Kita tunggu saja!

* oleh Akhirudin Subkhi
Mahasiswa Geografi FIS UNNES, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Tengah.



Baca selanjutnya...

15 July 2007


Kau Yang Disana....
Oleh Akhirudin subkhi




Tlah lama ku tak bertemu
Dan mengirim kabar untukmu
Merasakan ini semua
Dengan segala apa yang mengiringinya

Namun tak ku duka
Kau muncul disaat aku rapuh dan sunyinya hati ini
Tak seperti biasa-biasanya
Kau ku nanti tapi kau pergi

Inginku rengkuh Engkau
Tuk ikut rasakan kehampaan dan keheningan ini
Karena tlah lama ku nanti

Inginku kau duduk disampingku
Mendampingi, berbagi dan mengasihi aku
Karena itu yang ku tunggu

Inginku kau tetap bertahan
Mengulurkan tangan, bantuan, sampai rasa kasihan
Karena itu yang ku butuhkan

Inginku kau bersandar
Membuatku sejenak tersadar
Hingga hati ini berpijar meski tak sampai berkobar

Inginku kau tak terasa terbelenggu
Terbang setinggi yang kau mau
Tapi aku takut, sampai kapan aku menunggu

Inginku kau bersanding walau sebentar tuk berbagi kasih sayang denganku
Tapi ternyata lebih kuat rasa maluku padamu.

Inginku kau selalu terjaga tuk menemani karena aku mulai rapuh
Hingga aku dapat berbaring disamping.

Inginku kau tabah karena keinginanku yang selalu bertambah
Hingga menuntut kita untuk selalu berbenah.

Adilkah aku?
Menuntutmu begitu banyak, tanpa tahu rasa hatimu yang selalu bergejolak
Maafkan aku bila menyakiti dan mengecewakanmu,
Wahai cintaku......


26/6/07
Retorika hati
Klaten-Yogyakarta-Semarang





Baca selanjutnya...